Mitragalaksi.com, Kubu Raya, Kalbar. Diduga adanya Kecurangan padaSPBU ATS Dengan No,64.783.09,Jalan Trans Kalimantan Sungai Ambawang menjadi permasalahan klasik yang dikeluhkan para supir.
Meskipun di SPBU tersebut dilakukan penerapan pembelian solar subsidi dengan menggunakan QR Code My Pertamina, masih ada timbul kecurangan.
Salah seorang warga bernama Budi saat wawancarai Awak Media, mengatakan penerapan QR Code My Pertamina ( Barcode), tidak tepat sasaran dan banyak disalahgunakan oleh para sopir sehingga bisa mengisi berulang kali di SPBU, Ini mengakibatkan antrian karena yang penting adanya barcode, sopir bisa berulang kali mengantri, ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, jika sopir tidak memiliki QR Code My Pertamina bisa meminjam ke sopir yang lain untuk mengisi solar subsidi, Hal ini yang mengakibatkan sesama sopir bentrok akibat persoalaan tersebut.
Baca Juga : Siau Phin dan Mie Liong Sebagai Calon Tunggal Ketua dan Wakil Yayasan Mawar Periode 2023-2028.
Untuk itu, kami berharap dengan pihak SPBU untuk memberikan solusi terbaik permasalahan ini hanya permasalahan antrian solar bukan merupakan persoalan yang baru melainkan persoalan yang terjadi di SPBU Ini.
Karena berdasarkan keluhan para sopir, permasalahan ini berkaitan dengan kedisiplinan dan koordinasi antara pengusaha SPBU dan penggunaan solar angkutan truk, bus dan kendaraan lainnya.
Pemerintah mewajibkan pengisian BBM solar bersubsidi menggunakan scan barcode atau QR Code my pertamina, kebijakan itu dikeluarkan BPH Migas agar subsidi BBM tepat sasaran dengan peraturan nomor 04/P3jBT/BPH Migas/Kom/2020 mengenai pengendalian penyaluran jenis BBM tertentu.
Terkait permasalahan penyaluran BBM solar yang tidak tepat sasaran yang di lakukan oleh SPBU 64.783.09 yang beralamat di Jalan Trans Kalimantan Kabupaten Kubu Raya ini menuai pertanyaan.
Awak media mendatangi dan konfirmasi terkait permasalahan yang ada pada hari selasa 18 April 2023, pihak pengawas dari SPBU 64.783.09 ini dengan kejadian tersebut tidak mengetahui dengan alasan itu kebijakan dari pimpinan.
“pimpinan yang mengeluarkan kebijakan saya di lapangan hanya menjalankan saja” ungkapnya.
Secara aturannya QR Code sendiri merupakan singkatan quick response code. Tampilan QR Code adalah pola titik hitam yang berisi aneka informasi penting. Di dalamnya, QR Code mampu menyimpan 2.089 digit atau 4.289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter spesial.
Pertamina menerapkan QR Code kepada konsumen yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya di website. Setelah terdaftar, konsumen memiliki QR Code khusus yang dapat dicetak dan ditunjukkan ke petugas SPBU setiap mengisi BBM.
QR Code bukan berfungsi sebagai alat pembayaran. Namun hanya berfungsi sebagai pemindai data diri konsumen dan identitas kendaraan.
Dengan hal itu Pertamina dapat melacak pengguna BBM bersubsidi secara tepat dan real time.
[ Hamidi ]