LSM Galaksi Minta BPK Audit Terkait Keterlambatan Pada Pembangunan Proyek Penataan Waterfront Kabupaten Kapuas Hulu.

LSM Galaksi Minta BPK Audit Terkait Keterlambatan Pada Pembangunan Proyek Penataan Waterfront Kabupaten Kapuas Hulu.

Mitragalaksi.com, Kapuas Hulu, Kalbar. Pembangunan Proyek Penataan Waterfront Kabupaten Kapuas Hulu dinilai gagal.

Saat tim investigasi dari LSM dan Media pada tanggal 23 November 2023 memantau sejumlah proyek yang sedang dikerjakan, di Kabupaten Kapuas Hulu terpantau pekerjaan yang dinilai gagal dalam segi waktu pelaksanaan.

Pada Kontrak pekerjaan Dirjen Cipta Karya Balai Balai PUPR Provinsi Kalimantan Barat, dengan no kontrak ; HK. 02.01-CB21.5/PKP/08/23, dengan nilai Kontrak Rp. 27.257,631,812,77 ( Dua Puluh Tujuh Milyar, Dua Ratus Lima Puluh Tujuh Juta, Enam Ratus Tiga Puluh Satu Ribu, Delapan Ratus Dua Belas Rupiah. ) Sumber APN Tahun 2023, Kontraktor Pelaksana PT. Rancang Bangun MandiriMandiri.

Setelah dipantau hasil pekerjaan tersebut oleh Media dan LSM ternyata masih dalam tahap pertama penimbunan dan perataan tempat Waterfront, material dan bahan masih berserakan belum di sepenuhnya digunakan.

Di tempat terpisah Anidda F.M.A, DPC LSM Galaksi, Gabungan Laskar Anti Korupsi mengatakan ; Ini sudah masuk Akhir Tahun, semua kontraktor tahu apabila pekerjaan mendek atau lambat maka akan dilakukan Penilaian dari PPK, apa yang menjadi kendala, kalau saya lihat tidak terlalu banyak kendala tentunya kontraktor paham mekanisme pekerjaan, di Adendum Kontrak bulan Februari 2023 kenapa dikerjakan akhir bulan, jika merujuk pada waktu pelaksana tentunya sudah lewat 270 hari kalender, apakah ini sudah ada Adendum baru, tentu ini menjadi pertanyaan publik.

Baca Juga : Pekerjaan Pembanggunan Proyek SMP N 01 Putusibau Menjadi Lahan Bisnis Kontraktor. 

Dengan adanya temuan ini dilapangan saya pastikan proyek yang menelan anggaran 27 milyar tidak akan selesai pada akhir tahun ini.

Saya sudah berkoordinasi kepada BPK, Kejati, Perwakilan KPK Provinsi terkait banyak temuan yang tidak selesai pada akhir tahun agar dapat dilakukan evaluasi pada kontraktor Pelaksana, jika masih mengerjakan berarti ini ada permainan dalam segi pengadaan ucapnya.

Salah seorang masyarakat setempat mengatakan, hampir 2 bulan ini mereka kerja tapi baru di depan pendopo bupati aja pak, di hilir masih timbunan material numpuk cetusnya.

Sampai berita ini diturunkan kami belum mendapatkan keterangan resmi dari Penyedia Pekerjaan yaitu Balai PUPR Provinsi di pontianak.

 

[ Riyan H ]

error: Content is protected !!