Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Gubernur Kalbar bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Pontianak, Amir Hasanudin, Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Kota, Kombes Pol Andi Herindra, S.I.K., bersama beberapa instansi lainnya dan perwakilan pelaku usaha yang hadir melepas komoditas unggulan Kalimantan Barat untuk diekspor melalui Pelabuhan Dwikora, Pontianak.
Sebelumnya, Gubernur memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan yang ada di wilayah Kalimantan Barat, atas usaha dan kerjasama sehingga ekspor komoditas pertanian mampu meningkat di tahun 2021.
Orang nomor satu di Kalimantan Barat menjelaskan sejak awal menjabat sebagai gubernur, peningkatan hasil sektor pertanian dan perkebunan menjadi perhatian utama, dikarenakan smentara ini sektor pertambangan prospeknya menurun.
“Produksi sektor pertanian tidak pernah anjlok karena menjadi kebutuhan yang diperlukan masyarakat setiap harinya. Alhamdulillah, semua itu didukung dengan kualitas yang baik, sehingga nilai tukar petani yang semakin meningkat. Kemudian sektor lain, seperti durian, indonesia memiliki 38 jenis durian unggul, 19 diantaranya ada di kalbar terutama Sanggau. Dan jangan lupa ada inovasi tidak hanya pasta, tapi produk lainnya. Selain itu, dimasa pandemi ini, masyarakat sangat terbantu dengan tren tanaman hias/ bunga khas kalbar hingga anggrek, dimana juga diminati dan berpotensi untuk diekspor.” ujar H. Sutarmidji.
Baca Juga : Danrem 121/Abw Cek Posko PPKM Mikro Wilayah Kodim 1203/Ketapang.
Berlokasi di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menghadiri Peluncuran Program Merdeka Ekspor oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, Sabtu (14/8/2021).
Program Merdeka Ekspor merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditandai dengan pelepasan ekspor produk-produk pertanian senilai Rp 7,29 triliyun dari 17 pintu pelabuhan/bandara di 17 provinsi di Indonesia. Satu diantaranya adalah pelepasan ekspor produk-produk pertanian Kalimantan Barat yang bernilai Rp 194,31 miliyar melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak.
Presiden Republik Indonesia secara khusus memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian yang telah bekerja keras selama masa pandemi demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, sehingga berhasil meningkatkan ekspor berbagai jenis produk pertanian dalam negeri.
Peningkatan ekspor komoditas pertanian yang diikuti dengan peningkatan angka nilai tukar petani (NTP) tentunya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Pada bulan Juni 2021, NTP mencapai 103,59. “Kenaikan nilai NTP merupakan kabar baik yang bisa memacu semangat para petani untuk tetap produktif di masa pandemi,” ujar Presiden.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memuji ekspor pertanian Indonesia yang sedang meningkat pesat dan masih tetap kuat meskipun dalam masa pandemi Covid-19. Kementan RI juga akan melakukan beberapa akselerasi ekspor produk pertanian dengan harapan nilai ekspor pertanian dapat berlipat ganda hingga 2024 mendatang. Untuk mewujudkan hal itu, Kementan akan berusaha mengembangkan beberapa produk yang potensial.
Produk pertanian Indonesia diekspor ke 61 negara, diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korsel, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan. ( Reni )
Sumber : Humas Pemprov Kalbar