Antusias Ibu-ibu Mendirikan Telur Ayam Dimomen Fenomena Kulminasi Matahari  Khatulistiwa, di Cafee Gumai.

Antusias Ibu-ibu Mendirikan Telur Ayam Dimomen Fenomena Kulminasi Matahari Khatulistiwa, di Cafee Gumai.

Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Detik-detik jelang matahari tepat berada di atas garis Khatulistiwa ditandai dengan mendirikan telur-telur secara tegak di halaman depan Cafee Gumai dijalan Padat karya No 77, Perdana Paris II, acara ini turut dihadiri oleh Ketua KOMONITAS IBU CERDAS INDONESI (KICI), Ratih Sanggarwati menyempatkan diri diacara tersebut, beberapa Ibu-ibu maupun bapak-bapak yang hadir pada Pesona Kulminasi Matahari. Telur-telur didrikan agar berdiri tegak dan tanpa adanya bayangan, inilah menjadi sebuah fenomena alam yang terjadi disetiap dua

kali dalam setahun. Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September di pontianak dikenal juga dengan sebutan hari tanpa bayangan.

“Dalam momen Kulminasi matahari tahun ini di tengah masa pandemi, Dra.Lilik Yunindar menjelaskan, ditahun kemarin 2020 lalu pihaknya memang meniadakan peringatan kulminasi matahari lantaran kala itu pandemi Covid-19 tengah memuncak.

Baca Juga : KAPS Kota Singkawang Minta Pemerintah Lindungi Situs Sejarah Kesultanan Sambas di Singkawang.

Keterangan Foto : KOMONITAS IBU CERDAS INDONESI (KICI), Ratih Sanggarwati, tempat usaha, (23/9/21).

Tahun ini, momen langka ini digelar Bersama teman-teman di Cafee Gumai “Masyarakat bisa ikut menyaksikan fenomena alam ini secara langsung,” ujarnya usai menyaksikan detik-detik matahari berkulminasi Khatulistiwa. Kamis (23/09/2021).

“Hari Titik Kulminasi Matahari (The day without shading). Fenomena alam kulminasi, uniknya, hanya Pontianak yang dilewati garis Khatulistiwa tepat di wilayah kota. Di daerah maupun belahan dunia lain, garis Khatulistiwa tidak ada yang melewati persis di wilayah perkotaan. “Konon katanya apabila kita berada tepat di garis khatulistiwa saat fenomena kulminasi matahari maka akan awet muda,” Ucap Dra.Lilik Yunindar.

Pontianak adalah salah satu dimana tedapat titik kulminasi yang tidak ada di provinsi lain di Indonesia. Dulu banyak orang untuk memperbanyak inovasi dan kreativitas dalam menggelar event-event, termasuk salah satunya event pesona titik kulminasi dengan metode hybrid,” Imbuhnya.

[ S.Delvin SH ]

error: Content is protected !!