Mitragalaksi.com, Kubu Raya, Kalbar. Salah seorang Wanita (TR) mengatakan kepada wartawan mitragalaksi.com Perselingkuhan yang berakhir di penjara.
Kronologi bermula Pihak suami sudah mengetahui 2 bulan sebelumnya dan melaporkan ke pihak keluarga (WN) hingga akhirnya di mediasi berapa kali, dan sempat di mediasi di kantor polisi.
Karna kemungkinan sudah beberapa kali di peringatkan dan tetap memaksa istrinya untuk bertemu (WN) akhirnya (BBG) melihat mereka di salah satu cafee
dan terjadilah perkelahian, ucapnya
Selepas dari perkelahian itu, pergilah (TR) untuk nge-gym dan suami (TR) saudara (BBG) ingin ikut untuk menemani pergi nge-gym.
Selingkuhannya pun (WN) ingin untuk menemuinya, bertemulah di salah satu cafee, dirasau jaya, desa kuala (2) kabupaten kubu Raya.
Setibanya di cafe, (BBG) melihat (TR) berada di dalam mobil (WN) , dan mengetahui bahwa istrinya (TR) dibawa (WN) terjadilah percekcokan sampai perkelahian, menurut keterangan (TR) mengatakan kepada wartawan, pokok permasalahanya itu jumat (10/09/21) lalu, selingkuhannya (WN) yang menyerang suaminya, (BBG)
(WN) mencoba menikamkan kunci mobil kepada mata suaminya, (BBG) dan melawan dan terjadilah perkelahian, sampailah selingkuhannya (WN) jadi babak belur dibuat (BBG) ucpat (TR).
Berselang Tak lama kemudian (WN) melaporkan (BBG) kepada pihak yang berwajib,
sampailah dipenjara kurang lebih tiga puluh (30) hari, tidak ada titik terang untuk musyawarah kekeluargaan, padahal (TR) mengatakan jangan hubungi saya lagi karena saya sudah mempunyai suami, tetapi selingkuhannya (WN) ngotot untuk tetap terus bertemu sampai ada pengancaman jika tidak mau bertemu, ucap sedih (TR)
Sampailah berita ini dimuat karena saya, ingin permasalahan ini di selesaikan secara kekeluargaan, dan jangan ganggu saya lagi ucap (TR) karena saya tahu saya sudah salah, dan dengan kejadian ini membuat saya sadar, “tuturnya.
Nandar ; menjelaskan ke pada wartawan mitragalaksi.com saat di temui di salah satu cafee Jl Tanjung Raya 2, Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat (18/10/21).
Panglima SPM ( Satria Pembela Melayu ) rasau jaya. Menyampaikan meminta masing – masing pihak bisa menyelesaikan secara kekeluargaan, dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi di wilayah rasau jaya khususnya “tutupnya.
[ Reni ]