Mitragalaksi.com, Singkawang, Kalbar. Kalimantan Barat-Hujan yang mengguyur kota Singkawang pada hari Minggu 21 Agustus 2022 kemarin menyisakan banyak cerita bencana. Seperti apa yang dialami oleh sebagian masyarakat yang tinggal di Jalan Gunung Sari Singkawang. Dari informasi yg diberikan warga setempat, hujan dengan intensitas lebat yg terjadi mulai sekitar pukul 11.00 WIB, hanya dalam kurun waktu 2 ( dua) jam saja, sudah menyebabkan banjir dibeberapa rumah warga, tak luput akses jalan utama mulai dari depan hingga pertengahan pemukiman pun mengalami banjir air bah berwarna kuning pekat beserta lumpuryang mengalir.
Dahulu sebelum ada pembukaan lahan di area sekitar hutan lindung gunung sari, kami tidak pernah mengalami banjir sedalam ini, bahkan boleh dikatakan tidak pernah banjir. Namun sejak dengan adanya pembukaan lahan disekitar area zona hutan lindung untuk kepentingan pihak-pihak tertentu, yang mana selama ini tidak pernah diketahui oleh warga, akhirnya menyebabkan bencana banjir yang menimpa pemukiman warga masyarakat gunung sari Singkawang, ungkap salah satu warga yang minta dirahasiakan identitasnya.
Baca Juga : Bhabinkamtibmas Terentang Lakukan Pengamanan Penyaluran BLT.
Gunung sari dari dahulu kami tahunya adalah kawasan hutan lindung, tanpa ada kejelasan, tiba-tiba beberapa bulan yang lalu terdapat proyek-proyek tidak jelas peruntukannya untuk apa di bagian atas bukit, kalau tidak salah proyek pembangunannya masih masuk berada dikawasan hutan lindung tersebut, yang mana dalam proyek pembangunan tersebut diadakan pembukaan lahan hutan lumayan cukup luas, dan banyak pohon-pohon ditebang/dibabat sehingga mengurangi fungsi hutan resapan juga tadah hujan.
Kami selama ini tidak tahu tentang perizinan dan peruntukan pembangunan diatas bukit tersebut untuk apa, karena tidak pernah ada kejelasan bahkan koordinasi sebelumya baik ke RT bahkan warga, apalagi menimbang status lahan yg dibangun juga menimbulkan tanda tanya besar, apa sudah dialih fungsi lahan atau belum sehingga menjadi serifikat hal milik atau apa oleh pihak yg membangun tersebut kami juga tidak tahu, Intinya kami tidak menolak pembangunan yang ada, apalagi terkait PAD dan perannya dalam meningkatan kemajuan daerah gunung sari juga kota Singkawang pada umumnya tapi tolonglah segala prosedurnya jelas dan terdapat antisipasi terhadap bencana yg menimpa warga dikemudian hari seperti banjir air bah beserta tanah lumpur kuning yang kami alami sekian kalinya dibeberapa waktu belakangan ini.
Harapan kami, ada atensi pihak-pihak dinas terkait, dewan serta jajaran Pemkot kota Singkawang dan mudah mudahan hal ini menjadi perhatian sehingga dapat memberikan solusi antisipasi kedepannya, imbuhnya.
Sumber :KOMPASS ( Komonitas Pelestari Alam & Sungai Singkawang) Dan PARALESTA ( Para Pelestari Dan Pelajah Alam).
[S Delvin SH ]