Direktur RSUD Kota Pontianak Sultan Syarif Mohamad Alkadri, Bungkam Tentang Meninggalnya Pasien Covid-19.

Direktur RSUD Kota Pontianak Sultan Syarif Mohamad Alkadri, Bungkam Tentang Meninggalnya Pasien Covid-19.

 

Mitragalaksi.com,Pontianak Korban meninggal akibat Covid-19 bertambah, korban meninggal dan di rawat di RS Pontianak Kota yang terdata terus bertambah.

Anehnya pihak rumah sakit terkesan tertutup untuk publikasi korban meninggal dan dirawat apakah pasien Covid-19 atau mengidap penyakit lain.

Direktur RSUD Kota Pontianak Sultan Syarif Mohamad Alkadri dr Rifka MM susah ditemui terkesan “Bungkam”, ketika ingin ditemui awak media, pada Selasa siang (23/06/21).

Tercatat dalam satu hari ini, Selasa (23/06/21) wartawan mendapat informasi ada 6 pasien yang terpapar Covid-19 telah meninggal dunia di RSUD Kota Pontianak Sultan Syarif Mohamad Alkadri, satu diantaranya seorang perawat bernama Arif Mulhan, 42 tahun.

Sontak setelah mendapat informasi korban meninggal begitu banyak, awak media ingin mencoba untuk mengkonfirmasikan untuk mendapatkan keterangan kepada direktur rumah sakit RSUD Kota Pontianak dr Rifka.

Namun, menurut staf di ruangannya dr Rifka lagi meninjau ruangan pasien. Stafnya juga sudah menyampaikan maksud dan tujuan wartawan.

Hampir satu jam ditunggu, barulah dr Rifka muncul masuk ruangan. Wartawan yang menunggu diminta bersabar menunggu dengan alasan karena sang direktur lagi sholat ucap stafnya.

Setelah sekian lama menunggu diluar cukup lama harus awak media kembali dibuat kesal, karena dr Rifka “nyelonong” keluar ruangan kantor seperti main “kucing kucingan”, tanpa memberi kesempatan para “awak media” untuk konfirmasi atas korban covid-19 yang meninggal di RSUD Kota Pontianak Sultan Syarif Mohamad Alkadri.

Setelah diberi penjelasan pentingnya berita yang berimbang dan jelas demi kepentingan rumah sakit dan publik, barulah awak media diarahkan untuk ketemu bawahan sang direktur RSUD Kota Pontianak yang diterima langsung oleh Sri Murtini Kabid Pelayanan dan Trisna Safriana Kasi Asuhan dan Keperawatan RSUD Kota Pontianak.

Dalam penjelasannya, kedua staf dr Rifka membenarkan seorang perawat bernama Arif Mulhan korban covid telah meninggal dunia pada Selasa malam pukul 21.40 Wib.

Selain itu mereka juga mengakui, selain Arif Mulhan, ada juga lima pasien covid lainnya meninggal dalam satu hari itu. Sayangnya kelima nama korban covid-19 tak diberikan kepada awak media.

Arif Mulhan perawat RSUD Kota Pontianak diketahui merupakan warga warga gg Keladan Tanjunghulu, Pontianak Timur.

Sementara itu menjawab pertanyaan, staf dr Rifka tak membantah adanya peningkatan jumlah pasien yang rawat inap akibat covid. Untuk bulan Mei ini saja tercatat mencapai 213 pasien, kemudian bulan Juni ini sampai tanggal 23 Juni bertambah lagi mencapai 212 kasus.

Mereka juga menjelaskan RSUD Kota Pontianak masih menerima atau melayani pasien korban covid yang akan rawat jalan maupun rawat inap. “Cuma untuk 20 persen tempat tidur dipersiapkan untuk anak- anak dan bayi, karena mereka harus terpisah kamarnya dengan pasien dewasa atau orang tua”, ungkap staf dr Rifka itu lagi.

Kemudian ketika ditanya jumlah yang telah terisi tempat tidur yang ada sekarang, mereka mengatakan sudah 80 persen tempat tidur terisi semua ucapnya sambil mengakhiri pembicaraan. ( S.Delvin )

error: Content is protected !!