Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Kasdam XII/Tanjungpura, Brigjen TNI Djauhari, S.E., M.M., menjadi salah satu narasumber dalam Focus Gruop Discussion (FGD) dan Rapat Koordinasi menyikapi berkembangnya sikap intoleransi dan radikalisasi di Provinsi Kalimantan Barat bertempat di Hotel Mahkota, Kota Pontianak. (6/10/21)
Diskusi dibuka oleh Gubernur Prov. Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. Selain Kasdam, turut menjadi narasumber yakni Kapolda, Irjen Pol R. Sigid Trihardjanto, Ketua MUI, M. Basri Har, Asintel Kajati, Taliwondo, S.H., M.H., Pakar Sejarah dan Budaya Kalbar, Syafarudin Usman dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus.
Focus Group Discussion kali ini mengangkat tema, “Harmonisasi Umat Beragama Dalam Mereduksi Berkembangnya Intoleransi Pro Kekerasan di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat”.
Baca Juga : Polsek Ketungau Hilir Sosialisasi Penanggulangan Bencana Banjir Kepada Warga.
Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji saat membuka acara diskusi yang digelar oleh Kesbangpol Kalbar ini mengharapkan, melalui diskusi dapat dilakukan pengkajian agar kedepan diharapkan tidak ada lagi sikap-sikap intoleransi di Kalbar.
“Hubungan antar etnis dan hubungan antar pemeluk agama kalau ada terjadi gesekan seharusnya dapat diselesaikan dengan musyawarah. Untuk Kalbar perlu sentuhan-sentuhan agar lebih cepat maju,” harapnya.
Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djauhari menyampaikan, terjadinya berbagai konflik struktural dan horizontal di berbagai daerah di Indonesia salah satu penyebabnya adalah penerapan atau implementasi kandungan emosional keagamaan yang melampaui batas.
“Serta meningkatnya pengagungan terhadap suku dan etnik. Padahal umat manusia pada hakekatnya adalah satu kesatuan yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa ke muka bumi sebagai khalifah,” ujarnya.
Upaya yang harus dilakukan, kata Kasdam yaitu, meningkatkan atau mengimplementasikan peran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan di dukung oleh seluruh komponen masyarakat.
[ Dny ]
Pendam XII / TPR