Ketua Lsm G2 Pertanyakan Kembali Proses Laporan Dugaan Kasus Korupsi PDAM Singkawang.

Ketua Lsm G2 Pertanyakan Kembali Proses Laporan Dugaan Kasus Korupsi PDAM Singkawang.

Mitragalaksi.com, Singkawang, Kalbar. Dugaan kasus yang menyebutkan nama PDAM kota Singkawang Ketua LSM G2/Geli Gersang melalui via telepon kepada wartawan, Kamis 08 September 2022 mempertanyakan laporan kasus dugaan korupsi pdam tahun 2017 yang pernah dilaporkan secara pribadi (an.M.Deni Isnaeni).

Deni isnaeni yang biasa di sapa Deni bong kepada wartawan Kamis 08 September 2022 melalui via WhatsApp mengatakan Dulu saya selaku humas pdam kota singkawang, di PHK tanpa hormat oleh manajemen Pdam Singkawang pada saat itu menjabat direktur inisial KK dan pada saat itu juga AI selaku walikota singkawang.

Karena pada saat itu Pdam dan pemkot kota singkawang sangat krisis keuangan sehingga banyak dana yg mengucur dari luar yaitu; APBN pusat, APBN provinsi, APBD murni kota singkawang dan serta dana PMP (Penyertaan Modal Pemerinrah kota Singkawang).

Berdasarkan usulan PDAM Singkawang dan pemkot Singkawanglah maka dana bantuan tersebut terealisasi sehingga banyak pekerjaan Pipanisasi serta pembuatan embung dilaksanakan.

Namun ada beberapa pekerjaan yang terjadi tidak tepat sasaran jelas Deni.

Lebih lanjut Deni Juga mengatakan, “Saya tidak tau mengapa itu terjadi, krn pada saat itu saya selaku.humas pdam, diberi perintah langsung untuk.mengontrol pengawasan pekerjaan yg ada melalui secara lisan langsung oleh pimpinan.

Baca Juga : Kegiatan Rapat Penyusunan Rencana Kerja Polres Kubu Raya T.A. 2023.

Dan sangat disesalkan ada beberapa pekerjaan tersebut yg sangat merugikan keuangan negara sampai saat sekarang masih belum diserah terimakan oleh pemkot kepdam berhubung tidak berfungsi,” ucap deni.Lebih lanjut Deni isnaeni alias Deni bong mengurai kan sebagai berikut:

1. Lahan dibukit permai yg sampai saat ini masih misteri, krn.awal dari pekerjan tersebut pihak kontraktor merasa kecewa dengan rencana pembuatan embung PDAM 150 l/d tersebut sangat merugikan pihak pelaksana karena bermasalah longsor diatas bukit dan oleh kebijakan pemkot serta solusi maka pekerjaan tersebut dialihkan ke perencanaan awal didaerah tirtasari roban singkawang tengah.

2. Pipanisasi berukuran 250 mm yg terpasang dibukit permai tersebut sampai saat ini sangat mubazir kalau tidak salah menelan biaya 11 milyar.
3. Pembuatan embung dipajintan.
4. Pembuatan intake serta pipanisasi di disedau /diatas bukit malindo sedau yang sangat tidak tepat sasaran dan yang lain-lain nya.

Sampai sejauh ini pemkot kota Singkawang dan PDAM tidak menerima atas apa yang saya (selaku humas pdam singkawang) sarankan, bahkan mereka menutupi hal tersebut mencari kesalahan saya (humas pdam) sehingga saya di PHK tanpa hormat bulan pebruari 2017.Memang keterlaluan langkah kebijakan manajemen PDAM Singkawang dan pemkot pada saat itu.

“Padahal yang saya lakukan untuk menyelamatkan PDAM Singkawang supaya tidak korupsi.atau menerima aset yang bermasalah jelas Deni dengan nada kesal. Lanjut deni, “Dan secara resmi saya sudah melaporkan korupsi pipanisasi yang terjadi, namun laporan tersebut tidak ada berita sama sekali atau ditindak lanjuti atau diberhentikan (sp3),” Ucapnya.

Saya selaku ketua LSM G2/Geli Gersang kota Singkawang, Memohon agar KAJATI ( Kejati Kalbar) secara gentleman memberikan ekspos kemedia tentang laporan kasus PDAM Singkawang ditahun 2017, tersebut yaitu” 1. supaya dapat mengembalikan rasa kepercayaan masyarakat percaya dengan pihak aparat penegakan hukum diKalbar ini.
2.agar kami.mengetahui bahwa kasus laporan korupsi PDAM tersebut dilanjutkan atau tidak.

“Dan meminta supaya inspetorat wilayah atau.BPK.RI turun lansung. Saya dulu 2017 (humas di PDAM Singkawang) menjadi korban dari korupsi, dan sekali lagi supaya hal tersebut menjadi PR Kejati Kalbar kedepannya,” Ungkap nya.

“Tambah Deni.,Dan kita pertanyakan juga tentang penyerahan aset proyek APBN, apakah sudah sepenuhnya diterima dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dan langsung ke PDAM Singkawang. Seharusnya setiap pekerjaan proyek harus cepat diserah terimakan supaya tidak ada beban PDAM kedepan, agar bantuan proyek dari pusat tidak terhambat karena kendala penyerahan aset pekerjaan proyek yg tertunda,” Pungkas Deni.

[ S Delvin SH ]

error: Content is protected !!