Sebagian Wilayah Desa Teluk Bakung, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Sangat Mendambakan Listrik Hadir di Rumahnya.

Sebagian Wilayah Desa Teluk Bakung, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Sangat Mendambakan Listrik Hadir di Rumahnya.

Mitragalaksi.com, Kuburaya, Kalbar.  merupakan salah satu pemekaran dari Kabupaten mempawah yang dulu masih wilayah kabupaten pontianak, Pembentukan Kabupaten Kubu Raya kemudian disahkan dengan UU Nomor 35 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007, yang kemudian dicatat dalam Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 101 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4751/4/6/2022/

Bahkan jumlah penduduknya menjadi yang paling banyak di banding kabupaten Mempawah,kendati demikian masih ada desa diwilayah ini yang belum tersentuh aliran listrik sejak indonesia merdeka hampir 77 tahun silam, Yakni Desa Teluk Bakung Khususnya dusun gunung benua betung Kilometer 72 Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu raya.

Warga setempat masih menggunakan mesin Genset untuk penerangan malam hari.

Vincensius suheng seorang warga setempat saat ditemui awak media mengatakan,sangat sulit merasakan arti kemerdekaan karena hidup mereka belum merdeka dari listrik,dia berharap pemerintah memperhatikan warga didesa nya tersebut.

Baca Juga : Andi Suprapto Dalam Dunia Desain Etika Sangat Di Junjung Tinggi.

“lanjut Vincensius Sugeng,Saya tinggal disini sudah 27 tahun belum pernah merasakan penerangan yang dinamakan aliran liatrik,Kami cuma dijanjikan terus oleh pihak pihak yang terkait dari awal 2021 pihak PLN pernah turun kesini bersama kepala desa juga, cuma habis itu tidak ada kesimpulan sampai sekarang” Tuturnya

Dusun gunung benua betung merupakan wilayah yang dekat dengan akses jalan raya utama lintas negara/provinsi, Vecensius suheng yang juga mengaku sebagai pengurus ranting Partai demokrasi indonesia perjuangan (PDIP) ini menjelaskan permintaan warganya cuma ada dua yaitu aliran listrik dan alat komunikasi khususnya sinyal tower telepon, karena warganya sangat terisolir dengan yang dinamakan komunikasi khususnya telepon/hp

“Sinyal disini putus tidak bisa berkomunikasi sama sekali,katanya dulu pernah nyampaikan untuk tiang tower izinnya susah keluar karena disini masuk hutan produksi tapi herannya disini koq aspal bisa masuk” ungkapnya

“Saya selama ini kewalahan untuk usaha sedangkan bahan bakar solar sekarang mahal dan langkah, saya beli solar diharga 9 ribu perliter pak, sebanyak 14 liter tiap malam rutin saya pakai kalau dikalikan 1 bulan berapa biaya yang saya keluarkan” Tutup Vecensius suheng.

[ Hamidi ]

error: Content is protected !!