Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Negara dalam hal ini pemerintah sangat peduli dan telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, termasuk untuk pembayaran listrik, wifi, dan air.
Penyebab tingginya biaya listrik di sekolah bukan tanpa alasan. Sekolah menjalankan sistem pembelajaran multimedia yang menggunakan banyak alat elektronik, misalnya laptop, Air Condosioner (AC), lampu, air, dan alat elektronik lainnya adalah dalam rangka melaksanakan pembelajaran yang bermutu.
“Namun di Kota Pontianak terjadi permasalahan khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-kota Pontianak terancam listriknya dicabut, Permasalahan tersebut disesalkan oleh Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Dr.Herman Hofi Munawar. Ia mengatakan Pemerintah Kota Pontianak harus bertanggung jawab serta peka terhadap permasalahan tersebut, “ujarnya.Jum’at (6/4/2023)
Baca Juga : Jum’at Curhat, Polsek Kuala Mandor B, Tema Pemeliharaan Kamtibmas.
SMP se-Kota Pontianak terancam listriknya di cabut karena tidak membayar rekening listrik dan Wifi, ini sangat berbahaya sekali, berdampak pada aktifitas kegiatan belajar mengajar dan mengganggu kinerja guru dan tata usaha. Pemkot Pontianak tidak ada upaya untuk menangani persoalan ini, ini sangat memperihatikan sekali, ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dana bos tidak kunjung cair menjadi penghambat utama biaya operasional sekolah termasuk pembayaran rekening listrik, Air, dan Wifi. Ia mendapatkan informasi, bahwa ada beberapa kepala sekolah yang memiliki kemampuan ekonomi lebih untuk menalangi pembayaran listrik tersebut agar pihak PLN tidak mencabut listrik di sekolah.
“Dr. Herman Hofi Munawar, meminta agar Pemerintah Kota Pontianak lebih peka untuk mencari solusi,serta upaya-upaya apa saja dilakukan, agar kegiatan didalam dunia belajar mengajar tidak terganggu,”Ucapnya.
“Lebih lanjut, Dr. Herman Hofi Munawar, bahwa yang jadi persoalan di dalam dunia pendidikan, jadi Sekolah SMPN se-kota Pontianak, ya kan, terindikasi akan terancam tidak mampu membayar rekening listrik, dan listriknya terancam diputuskan dan tidak mampu membayar wi-fi. Ini sangat bahaya sekali dan dan tentunya ini akan mempengaruhi aktifitas di sekolah, berdampak kinerja tata usaha dikarenakan Wi-fi nya terancam diputuskan nya, tentunya dampaknya berbagai aktifitas sekolah itu terganggu. Dan pemerintah kota pontianak ini terkesan berdiam diri, tidak ada upaya-upaya untuk mengatasi persoalan ini, dan ini suatu hal sangat memperhatikan kan bagi dunia pendidikan,”Pungkasnya.
[ S Delvin SH ]