Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Pontianak Bapak Nanang Buchori bersama Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kota Pontianak Bapak Slamet Wiyono melakukan kunjungan koordinasi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat dan ke Kantor BPBD Kota Pontianak. Sebelumnya Kepala Stasiun Tebelian Sintang Bapak Supriandi juga telah mengikuti Rapat Koordinasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang. Berbagai upaya koordinasi ini dilakukan setelah diterbitkannya surat resmi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan dan Press rilis tanggal 24 Oktober 2021. (26/10/21).
Bapak Nanang Buchori menyampaikan perlunya peningkatan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, genangan, tanah longsor, putting beliung ataupun gelombang tinggi di wilayah Kalbar sebagai dampak yang diakibatkan adanya fenomena la nina yang diprakirakan dapat meningkatkan curah hujan hingga 40% dari normalnya. Perlunya peningkatan kewaspadaan tersebut sudah harus segera dilaksanakan karena dalam waktu dekat ini diprakirakan akan berpotensi terjadi banyak hujan lebat di Kalbar.
Wilayah Kalbar bagian barat perlu mewaspadai potensi terjadinya banjir ataupun genangan karena saat ini pasang air laut akan berada pada fase maksimum. Wilayah Kalimantan Barat bagian timur juga masih harus mewaspadai akan terus berlangsungnya banjir karena saat ini banjir belum surut dan akan terjadi hujan lebat kembali. Potensi terjadi hujan lebat dalam waktu dekat ini diprakirakan akan terjadi secara merata di seluruh wilayah Kalbar, sehingga kewaspadaan terhadap potensi banjir ini pada seluruh wilayah Kalbar.
Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Barat mengungkapkan perlunya koordinasi dan sinergitas penanganan kebencanaan. Lebih Lanjut, Bapak Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Barat mengatakan perlunya dilakukan koordinasi secara berkala untuk mengarahkan dan menguatkan Pemerintah Daerah sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Diseminasi informasi potensi akan terjadinya cuaca ekstrem ke depan juga dilakukan melalui Radio RRI Pontianak, Radio Mujahidin, TV, Media Cetak, media online dan media yang dimiliki oleh UPT BMKG di Kalimantan Barat.
[ Dny ]
Sumber : BMKG Kal-Bar