Warung Kopi Tradisional / Konvensional Mulai Sepi Pengunjung.

Warung Kopi Tradisional / Konvensional Mulai Sepi Pengunjung.

Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Ir. Hery syamsuri menuturkan bahwa. Warung kopi tradisional di Kota Pontianak bahkan di Kalimantan Barat, pada era sebelum tahun 2000 biasanya buka dari pagi hari sampai sore hari, seandainya dimalam hari juga tidak sampai larut malam. Dan pengunjung yang datang lebih didominasi pria2 dewasa (bapak2), seandainya ada ibu2 juga dikarenakan ada urusan yang akan dibicarakan dengan seseirang atau menemani suami. Dan biasanya di warung kopi.

dijadikan tempat informasi jual beli tanah, kendaraan bermotor atau rumah dan lain-lain yang biasanya kalau istilah akrabnya para belukar stay diwarung kopi untuk mencari dan menyampaikan informasi yang menyangkut pekerjaan belukar tersebut bahkan melakukan transaksi jual beli di warung kopi tersebut.

Memasuki era tahun 2000 – 2010 warung kopi mulai dikunjungi oleh anak2 muda terutama di malam hari, ada yg sekedar ngobrol2 sesama teman, mengerjakan tugas kampus, dan pengunjungnya juga sdh bukan sebatas kaum pria saja, tetapi dikunjungi juga oleh kaum hawa, sehingga warung kopi mulai banyak dan ada dimana mana.

Baca Juga : Program Bantuaan Bagi Masyarakat Miskin Seperti PKH dan Bedah Rumah, Ternyata Hanya Numpang Lewat Untuk Keluarga Madi.

Memasuki era 2010 sampai sekarang, justru terjadi perubahan perubahan berdirinya cafe2 yang mana menyediakan minuman dan makanan kecil yang lebih bervariasi tetapi dengan harga yang masih terjangkau dan ramah untuk kocek anak muda atau kaum milenial. Dan pengunjung warung kopi dari kaum muda atau milenial lebih memilih bergeser ke cafe2 yang ada, sehingga warung kopi tradisional semakin sepi pengunjung. Ada beberapa warung kopi tradional yg merubah warung kopinya menjadi lebih modern dan tetap diminati para penggemar kopi, tapi sangat banyak juga warung kopi tradisional yg sepi pengunjung dan akhirnya tutup. Tetapi masih ada warung kopi tradisional yg legend tetap ramai pengunjung, sebuat saja warkop asiang, suka hati dan msh ada beberapa lagi.

Mungkin sekedar saran untuk warung kopi tradisional yg masih tetap ingin eksis, pertahankan mutu dan tetap menggunakan cara2 tradisiional cara pembuatan kopi, terutama pembuatan
kopi saring./ucpanya

[ Reni ]

error: Content is protected !!